SELAIN DI DERITA OLEH ORANG REMAJA, TERNYATA SIFILIS JUGA DAPAT MENULAR PADA ANAK ANAK!!
Bahaya Sifilis Untuk Anak-anak
Sifilis atau yang dimaksud pula penyakit raja singa, merupakan masalah kesehatan yang berlangsung karena infeksi bakteri di dalam kulit, alat kelamin, mulut, dan metode saraf.
Penyakit ini kerap menggempur orang dewasa, terlebih yang kerap tukar pasangan waktu melakukan hubungan intim atau mungkin tidak gunakan perlindungan.
Walau begitu, realitanya, penyakit menyerang seksual ini mudah menggempur anak, terlebih bayi. Juga, infeksi dan penyebarannya dapat berlangsung di saat si anak tetap berwujud janin di kandungan.
Oleh karenanya, berarti si ibu telah tertular dan menyerangkannya di Sang Kecil yang tetap ada di kandungan.
Sifilis Kongenital yang mengancam bayi
Sifilis kongenital, demikianlah penyakit yang mudah menyerang di bayi ini dimaksud. Kalau berlangsung, masalah kesehatan ini dapat meneror jiwa bayi, lantaran beresiko di berlangsungnya cacat sepanjang umur.
Bakteri type Treponema pallidum merupakan yang memicu dari berlangsungnya infeksi sifilis. Kalau ibu yang tengah hamil mendapatinya, karenanya kemungkinan besar janin di kandungan pula tertular. Penyebarannya berlangsung lewat plasenta ketujuan janin.
Penyakit ini menggempur beberapa metode organ janin yang tetap berkembang di kandungan. Sisi organ yang dapat beresiko dari penyakit menyerang seksual ini merupakan tulang, otak, dan metode limfatik.
Penyebaran dapat berlangsung dalam sekejap, ditambah lagi bila ibu tak lekas mendapati pengurusan di saat penyakit ini teridentifikasi pada umur kehamilan trimester ke-2 .
Sifilis kongenital di ibu hamil yang tak lekas dikerjakan punyai efek negatif yang beresiko, seperti bayi yang lahir prematur, punyai bobot tubuh rendah di saat lahir, keguguran, sampai bayi lahir mati.
Nyaris 40 prosen bayi yang lahir dari ibu dengan sifilis yang tak diobati, lahir mati atau wafat gara-gara infeksi sehabis lahir.
Gejala Sifilis Kongenital Pada Bayi, Balita, Dan Anak-Anak
Awalnya, bayi bakal lahir pada situasi sehat dan normal, meskipun si ibu positif menyandang sifilis. Tapi tidak lama, tanda-tanda mulai tampak, seperti pembesaran di liver, masalah di tulang, anemia, meningitis, timbulnya ruam di dalam kulit, keluar cairan dari hidung, sampai lengan dan kaki yang tak dapat digerakkan.
Saat itu, tanda-tanda yang bisa muncul dalam balita dan anak seperti masalah di kornea mata yang sebabkan kebutaan, masalah tulang, bengkak di sendi, berlangsungnya masalah pendengaran yang membuat ketulian, sampai masalah yang berlangsung di dalam kulit di kitaran genital, anus, dan mulut.
Penanganan Sifilis Pada Bayi
Penanganan sifilis di ibu hamil cuman hanya di pemberian antibiotik type penisilin. Tapi, obat ini cuman diberi kalau sifilis yang disandang ibu tetap ada di sesi awal mula.
Karena pengurusan penyakit menyerang seksual ini di babak parah dapat mencelakai janin, yang dapat menuju di aborsi spontan.
Saat itu, kalau bayi sudah sukses dilahirkan, penyembuhan yang sedang dilakukan pula dengan pemberian antibiotik, kurang lebih di umur 7 hari sehabis kelahirannya.
Penyakit ini kerap menggempur orang dewasa, terlebih yang kerap tukar pasangan waktu melakukan hubungan intim atau mungkin tidak gunakan perlindungan.
Walau begitu, realitanya, penyakit menyerang seksual ini mudah menggempur anak, terlebih bayi. Juga, infeksi dan penyebarannya dapat berlangsung di saat si anak tetap berwujud janin di kandungan.
Oleh karenanya, berarti si ibu telah tertular dan menyerangkannya di Sang Kecil yang tetap ada di kandungan.
Sifilis Kongenital yang mengancam bayi
Sifilis kongenital, demikianlah penyakit yang mudah menyerang di bayi ini dimaksud. Kalau berlangsung, masalah kesehatan ini dapat meneror jiwa bayi, lantaran beresiko di berlangsungnya cacat sepanjang umur.
Bakteri type Treponema pallidum merupakan yang memicu dari berlangsungnya infeksi sifilis. Kalau ibu yang tengah hamil mendapatinya, karenanya kemungkinan besar janin di kandungan pula tertular. Penyebarannya berlangsung lewat plasenta ketujuan janin.
Penyakit ini menggempur beberapa metode organ janin yang tetap berkembang di kandungan. Sisi organ yang dapat beresiko dari penyakit menyerang seksual ini merupakan tulang, otak, dan metode limfatik.
Penyebaran dapat berlangsung dalam sekejap, ditambah lagi bila ibu tak lekas mendapati pengurusan di saat penyakit ini teridentifikasi pada umur kehamilan trimester ke-2 .
Sifilis kongenital di ibu hamil yang tak lekas dikerjakan punyai efek negatif yang beresiko, seperti bayi yang lahir prematur, punyai bobot tubuh rendah di saat lahir, keguguran, sampai bayi lahir mati.
Nyaris 40 prosen bayi yang lahir dari ibu dengan sifilis yang tak diobati, lahir mati atau wafat gara-gara infeksi sehabis lahir.
Gejala Sifilis Kongenital Pada Bayi, Balita, Dan Anak-Anak
Awalnya, bayi bakal lahir pada situasi sehat dan normal, meskipun si ibu positif menyandang sifilis. Tapi tidak lama, tanda-tanda mulai tampak, seperti pembesaran di liver, masalah di tulang, anemia, meningitis, timbulnya ruam di dalam kulit, keluar cairan dari hidung, sampai lengan dan kaki yang tak dapat digerakkan.
Saat itu, tanda-tanda yang bisa muncul dalam balita dan anak seperti masalah di kornea mata yang sebabkan kebutaan, masalah tulang, bengkak di sendi, berlangsungnya masalah pendengaran yang membuat ketulian, sampai masalah yang berlangsung di dalam kulit di kitaran genital, anus, dan mulut.
Penanganan Sifilis Pada Bayi
Penanganan sifilis di ibu hamil cuman hanya di pemberian antibiotik type penisilin. Tapi, obat ini cuman diberi kalau sifilis yang disandang ibu tetap ada di sesi awal mula.
Karena pengurusan penyakit menyerang seksual ini di babak parah dapat mencelakai janin, yang dapat menuju di aborsi spontan.
Saat itu, kalau bayi sudah sukses dilahirkan, penyembuhan yang sedang dilakukan pula dengan pemberian antibiotik, kurang lebih di umur 7 hari sehabis kelahirannya.
Pemberiannya berdasar di bobot tubuh si bayi dan histori kesehatan dan penyembuhan yang sedang dilakukan ibu.